Hukum Asuransi


Risiko Dan Evenement
• Evenement atau suatu peristiwa (accident) yang tidak tertentu.
Evenement dalam asuransi adalah peristiwa yang tidak diharapkan terjadinya, dan secara subyektif diketahui bahwa peristiwa itu belum timbul sebelumnya dan tidak ada kepastian bahwa peristiwa itu akan terjadi, maka perjanjian masih secara sah berlaku asalkan tertanggung tidak mengetahui sama sekali bahwa peristiwa itu telah atau pasti akan terjadi. Asuransi evenement itu lazim disebut dengan resiko. Batas waktu klaim atas evenement dilakukan 1 x 24 jam lewat itu tidak bisa
Risiko adalah harapan atau kemungkinan terjadinya kerugian (risk is change or probality of loss). Intiya risiko adalah suatu ketidakpastian akan terjadinya suatu peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian ekonomis. Tidak semua risiko dapat diasuransikan.
Definisi risiko menurut Vaughan (1978) yaitu:
 Risk is the chance of loss (risiko akan menimbulkan kerugian)
 Risk is the possibillty of loss (risiko adalah kemungkinan kerugian)
 Risk in uncertainty (risiko adalah ketidakpastian)
 Risk is the probability of any outcome different from the one expected

• Risiko-risiko yang dapat diasuransikan :
1. Risiko yang dapat diukur dengan uang
2. Risiko homogeny (risiko yang sama dan cukup banyak dijamin oleh asuransi)
3. Risiko murni (risiko ini tidak mendatangkan keuntungan)
4. Risiko partikular (risiko dari sumber individu)
5. Risiko yang terjadi secara tiba-tiba (accidental)
6. Insurable interest (tertanggung memiliki kepentingan atas obyek pertanggungan)
7. Risiko yang tidak bertentangan dengan hukum

• Risiko yang dikecualiakan :
1. Risiko cacat sendiri (self combustion and/or inherent vice)
Segala kerusakan dan atau kerugian pada harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang disebabkan oleh kebakaran atau peledakan yang timbul karena suatu cacad, kebusukan sendiri atau yang langsung ditimbulkan dari sifat dan macam barang itu sendiri tidak dijamin oleh polis
2. Risiko perang
Segala kerusakan dan atau kerugian pada hartabenda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang disebabkan oleh risiko perang dan sejenisnya , tidak dijamin oleh polis
3. Risiko kerusuhan, bencana alam, gangguan usaha dan lain-lain
Segala kerusakan dan atau kerugian pada harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang disebabkan baik langsung maupun tidak langsung adanya kerusuhan, bencana alam, gangguan usaha dan lain-lain
4. Risiko nuklir
Segala kerusakan dan atau kerugian pada harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang disebabkan baik langsung maupun tidak langsung oleh adanya reaksi nuklir, radiasi nuklir atau pencemaran radio aktif

• Ketidakpastian yang terdapat dalam setiap risiko, ketidakpastian mengenai 2 hal :
1. Terjadi atau tidak terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian
2. Besar kecilnya kemungkinan kerugian jika terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian tersebut
• Cirri-ciri risiko yang dapat diasuransikan :
1. Dapat dinilai dengan uang
2. Serupa dan dlam jumlah yang memadahi
3. Harus bersifat murni
4. Kerugian terjadi dengan kebetulan dan tidak direncanakan
5. Tidak bertentangan dengan kepentingan umum
6. Premi asuransi yang dikenakan cukup wajar
7. Pihak yang asuransikan harus memiliki insurable interest
• Bentuk-bentuk risiko :
1. Risiko murni adalah risiko yang akibatnya rugi atau break even
Contoh : pencurian, kecelakaan, kebakaran
2. Resiko spekulatif adalah risiko yang akibatnya rugi, untung atau break even
Contoh : judi
3. Risiko particular adalah risiko yang berasal dari individu dan berdampak local
Contoh : pesawat jatuh, tabrakan mobil dan kapal karam
4. Risiko fundamental adalah risiko bukan berasal dari individu namun dampaknya luas
Contoh : bencana alam (angin topan, gempa bumi, banjir)

• Wujud dari Risiko :
1. Berupa kerugian atas harta/kekayaan/penghasilan
Contoh : yang diakibatkan oleh kebakaran
2. Berupa penderitaan seseorang
Contoh : sakit/cacat karena kecelakaan
3. Berupa tanggung jawab hukum
Contoh : risiko dari perbuatan yang merugikan orang lain
4. Kerugian karena perubahan keadaan pasar
Contoh : terjadinya perubahan selera konsumen

• Pengendalian risiko :
1. Pengendalian fisik (risiko dihilangkan/diminimalisir)
Menghilangkan risiko berarti menghapuskan semua kemungkinsn terjadinya kerugian
2. Pengendalian finansial (risiko ditahan, risiko ditransfer)
Menahan risiko berarti menanggung keseluruhan atau sebagian dari risiko, misalnya dengan cara membentuk cadangan dalam perusahaan untuk menghadapi kerugian yang bakal terjadi (retensi sendiri)
3. Pengalihan/transfer risiko dapat dilakukan dengan memindahkan risiko/kerugian yang mungkin terjadi kepada pihak lain, contohnya mengalihkan risiko kepada perusahaan asuransi

• Manajemen Risiko
Manajement risiko adalah proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan

 Tahap-tahap yang dilalui oleh perusahaan dalam mengimplementasikan
manajemen risiko :
1. Mengidentifikasi terlebih dahulu risiko-risiko yang mungkin akan dialami oleh perusahaan,
2. Evaluasi atas masing-masing risiko ditinjau dari severity (nilai risiko) dan
Frekuensinya
3. Pengendalian risiko, dibedakan menjadi 2 yaitu :
a) Pengendalian fisik (risiko dihilangkan, risiko diminimalisir)
b) Pengendalian finansial (risiko ditahan, risiko ditransfer)

 Fungsi manajemen risiko :
1. Menetapkan kebijaksanaan dan strategi manajement risiko
2. Membangun budaya risiko dalam perusahaan
3. Menetapkan kebijaksanaan risikointernal dan struktur unti usaha
4. Mendesain dan mengkaji ulang mamajemen risiko
5. Koordinasi berbagai macam kegiatan fungsional
6. Cepat tanggap terhadap risiko
7. Menyiapkan laporan tentang risiko kepada dewan direksi
8. Pemusatan perhatian kepada pekerjaanpemeriksaaninternal
9. Jaminan manajemen risiko telah dilaksanakan dengan benar
10. Mempermudah identifikasi risiko

 Tujuan manajemen risiko ;
1. Menghindari kerugian sebelum terjadi risiko
2. Menghindari kerugian setelah terjadi risiko
3. Mengurangi pengeluaran
4. Mencegahperusahaan dari kerugian, menaikkan keuntungan perusahaan
5. Menekan biaya produksi dan sebagainya

Pesawat Dahlan Iskan Terganggu Kacaunya Radar Bandara Soekarno-Hatta


https://i0.wp.com/images.detik.com/content/2012/12/16/10/230132_soekarno.jpg

Jakarta – Sistem radar Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta sempat mati dan mengakibatkan puluhan penerbangan terganggu. Ternyata pesawat yang ditumpangi oleh menteri BUMN, Dahlan Iskan, juga sempat terganggu penerbangannya. Bagaimana ceritanya?

“Beliau bilang ‘wah ini..’ sembari angkat-angkat bahu,” kata Kepala Humas Kementerian BUMN, Faisal Halimi, kepada detikcom, Minggu (16/12/2012).

Menurut Faisal, Dahlan Iskan dan rombongan saat itu menaiki pesawat Garuda Indonesia dari Surabaya menuju Jakarta. Berangkat dari Surabaya pukul 16.40 WIB, pesawat seharusnya sudah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 17.40 WIB. Hanya saja beberapa saat sebelum mendarat, kru pesawat mengabarkan bahwa pesawat tidak dapat langsung mendarat karena ada masalah di radar.

“Mungkin sekitar 30 menit kita terus berputar-putar di udara. Pak Dahlan sempat menyarankan jika masih lama, maka sebaiknya mendarat di Halim saja,” ujar Faisal.

Setelah berhasil mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Dahlan Iskan langsung terbang menuju Pontianak untuk melakukan ground breaking sebuah Kebun Pangan milik BUMN. Namun, lagi-lagi pesawat Dahlan tidak bisa langsung take off karena lalu lintas bandara Soekarno-Hatta yang masih belum normal. Dijadwalkan take off ke Pontianak pukul 18.15 WIB, pesawat baru dapat terbang pukul 19.30 WIB.

“Kita sudah di dalam pesawat, namun pilotnya menyampaikan masih ada problem dengan radar. Sehingga kita duduk-duduk saja di dalam pesawat ke Pontianak,” lanjut Faisal.

Faisal mengatakan, sembari menunggu pesawat take off, Dahlan hanya senyum-senyum dan mengobrol dengan penumpang lain di pesawat. Saat ini Dahlan Iskan dan rombongan sudah tiba di Pontianak sekitar pukul 21.00 WIB.

Sebelumnya diberitakan, radar Bandara Soekarno-Hatta mati sejak pukul 16.55 WIB dan baru normal kembali sekitar pukul 19.30 WIB. Akibat terganggunya radar ini, puluhan jadwal penerbangan terganggu. Pihak AP II menyebutkan terganggunya radar karena asupan listrik dari PLN yang padam.

SBY Ingatkan Demokrat Siap Kalah


https://i0.wp.com/assets.kompas.com/data/photo/2012/11/19/0906272-presiden-sby-susilo-yudhoyono-sby-620X310.JPG

JAKARTA— Partai Demokrat harus siap mental jika tidak menjadi pemenang Pemilu 2014. Sejumlah masalah yang belakangan menimpa Partai Demokrat juga membuat partai itu belum memikirkan hal-hal seperti calon presiden yang akan diusung pada Pemilu 2014.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman, mengatakan, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan hal tersebut dalam pertemuan dengan pengurus pusat dan anggota Fraksi Partai Demokrat pada Minggu (9/12/2012) malam di kediaman Yudhoyono, Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

”Secara garis besar, SBY mengatakan, Demokrat harus siap mental jika tak menjadi pemenang pemilu. Saya pikir semua partai harus siap, bisa menerima kemenangan dan kekalahan. Sebab, itulah demokrasi,” ujar Hayono dalam diskusi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/12/2012).

Politisi senior PDI-P Sabam Sirait, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Permadi, dan M Qodari dari Indo Barometer juga menjadi pembicara dalam diskusi tersebut.

Hayono mengakui, Partai Demokrat cukup disulitkan dengan adanya sejumlah kasus korupsi seperti dalam pembangunan wisma atlet untuk SEA Games di Palembang dan pembangunan kompleks olahraga terpadu di Hambalang, Bogor. Kasus itu merusak citra Partai Demokrat.

”Partai Demokrat belum putuskan capres (yang akan diusung) karena situasinya masih dalam prahara. Lepas dari pukulan saat ini (seputar kasus korupsi) saja susah,” ujarnya.

Qodari menilai, selama ini, Yudhoyono terlihat sangat kuat ketika membuat kebijakan yang sifatnya keluar. Hal ini terlihat dari izin pemeriksaan kepala daerah yang dikeluarkan Presiden Yudhoyono yang jumlahnya lebih dari 100 izin.

”Namun, Yudhoyono justru lemah untuk urusan ke dalam, ke partainya sendiri. Masalahnya, kasus-kasus besar justru ada di Partai Demokrat. Ini yang menjadi misteri, mengapa Yudhoyono kuat di luar, tetapi lemah di dalam,” ucap Qodari.

Jika Partai Demokrat ingin bangkit kembali di 2013 dan 2014, menurut Qodari, Yudhoyono harus kuat di dalam.

Qodari juga mengingatkan, kasus hukum seperti korupsi dalam proyek Hambalang dan kasus Bank Century bisa menjadi bom waktu di tahun 2013. Potensi masalah juga ada dalam harga bahan bakar minyak bersubsidi dan kabinet.

Menurut dia, Yudhoyono lemah dalam urusan di kabinetnya. Jika kabinet tidak dirombak, Yudhoyono menghadapi persoalan di kinerja pemerintahan. Namun, jika kabinet kembali dirombak, akan timbul gejolak.

Secara terpisah, sejumlah kalangan menilai, pengunduran diri Andi Mallarangeng dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga menciptakan kesempatan bagus bagi Presiden untuk merombak Kabinet Indonesia Bersatu II. Menteri-menteri yang terindikasi korupsi, berkinerja buruk, atau terlalu sibuk mengurus partai politik sebaiknya diganti dengan tokoh-tokoh profesional yang berorientasi kerja.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie M Massardi dan Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia Benny Susetyo secara terpisah di Jakarta, Kamis.

Pemerintah Bentuk Tim Task Force Untuk Hadapi Sanksi FIFA


Jakarta: Hari Selasa (11/12) malam, Plt Menpora Agung Laksono melakukan rapat bersama Ketua KOI Rita Subowo, Ketua KONI Tono Suratman, dan Mantan Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar untuk membicarakan sikap pemerintah terhadap permasalahan yang terjadi dalam pesepakbolaan nasional. Rapat dilakukan sekitar satu jam lebih di ruang rapat lantai 10 kantor Kemenpora, Jakarta.

Pada rapat tersebut dibahas berbagai hal terkait dengan kemelut PSSI dan KPSI yang tidak kunjung selesai dan mempertimbangkan bahwa kemungkinan akan dikeluarkannya sanksi kepada Indonesia oleh FIFA. Hasilnya rapat tersebut memutuskan dibentuklah tim Task Force yang terdiri dari 5 (lima) orang yang diketuai oleh Rita Subowo, Tono Suratman, Agum Gumelar, Sekretaris Kemenpora Yuli Mumpuni, Deputi Kemenpora Djoko Pekik.

Ada tiga tugas tim Task Force tersebut. Pertama, mengadakan konsultasi dengan FIFA dalam upaya untuk menghindari dijatuhkannya sanksi terhadap Indonesia. Kedua, melakukan konsultasi dengan FIFA dan AFC mengenai kemungkinan pemerintah menggunakan kewenangannya sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan PP Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan. Ketiga, melakukan langkah-langkah terhadap organisasi dan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi apabila Indonesia diberi sanksi oleh FIFA.

“Sebagai pemerintah kami sudah mempersiapkan kemungkinan terburuk jika sanksi FIFA nanti keluar, namun sebelum sanksi itu keluar kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan usaha-usaha dengan membentuk tim task force yang tugasnya berusaha menyiapkan langkah-langkah dengan berkonsultasi dengan FIFA agar sepakbola Indonesia tidak kena sanksi,” kata Agung Laksono. (amr)

Pertemuan di Cikeas Bahas Kinerja Fraksi Demokrat


Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum (kanan), dan Ketua DPR, Marzuki Alie (kiri) saat silaturahim dengan jajaran dewan pembina, dewan kehormatan, dewan pengurus pusat, serta dewan pengurus daerah Partai Demokrat di Puri Cikeas Indah, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/3/2012)

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum (kanan), dan Ketua DPR, Marzuki Alie (kiri) saat silaturahim dengan jajaran dewan pembina, dewan kehormatan, dewan pengurus pusat, serta dewan pengurus daerah Partai Demokrat di Puri Cikeas Indah, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/3/2012)

Pertemuan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat dengan anggota fraksi partai di DPR, Minggu (9/12/2012) malam, akan fokus membahas masalah kinerja fraksi. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat menyinggung masalah penetapan Menteri Pemuda dan Olahraga non-aktif Andi Mallarangeng sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang.

Hal ini disampaikan Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Andi Nurpati saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/12/2012). “Saya kira secara spesifik (membahas soal Andi Mallarangeng) enggak ada karena agenda ini sudah ada sebelum pengumuman Pak Andi. Kalau Pak SBY kemudian menyampaikan sesuatu dalam pertemuan itu, saya kira enggak ada masalah,” kata Andi saat ditanya apakah pertemuan di Cikeas pada malam ini akan menyinggung masalah Andi Mallarangeng.

Andi Nurpati menjelaskan, pertemuan petinggi Partai Demokrat dengan Fraksi Demokrat lebih fokus membahas kinerja fraksi di DPR. Pertemuan ini, katanya, merupakan konsolidasi rutin yang sudah diagendakan sebelumnya. Dalam pertemuan tersebut, menurut Andi, Dewan Pembina Partai akan menyampaikan pengarahan yang intinya menegaskan kewajiban dan tugas anggota DPR demi meningkatkan kualitas kinerja.

Saat ditanya apakah arahan tersebut akan menyinggung mengenai kasus-kasus korupsi yang belakangan menimpa kader-kader Partai Demokrat, Andi menjawab, bisa saja yang akan disampaikan nanti berkaitan dengan peristiwa-peristiwa lalu yang sifatnya mengingatkan anggota fraksi agar lebih berhati-hati menjalankan tugas. “Memberikan semangat agar terus berkarya,” tutur Andi.

Dalam pertemuan di Cikeas ini, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum juga akan hadir. Berdasarkan pengamatan Kompas.com, sejumlah anggota Partai Demokrat mulai berdatangan. Tampak di antaranya Menteri Perhubungan EE Mangindaan yang juga petinggi Partai Demokrat itu datang menggunakan mobil berpelat RI 26.

Pertemuan di Cikeas ini digelar dua hari setelah Komisi Pemberantasan Korupsi mengumumkan penetapan Andi Mallarangeng sebagai tersangka, Jumat (7/12/2012). Andi kemudian mengundurkan diri dari jabatan menteri sekaligus dari kepengurusan Partai Demokrat.

Capres 2014 : Kualitas atau Popularitas ?


capres 2014

capres 2014

Hasil Survei Calon Presiden 2014 yang dirilis oleh Lembaga Survey Indonesia ( LSI ) dalam forum diskusi yang bertema “Calon Presiden Indonesia 2014” di Auditorium Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2012) menunjukkan hasil yang cukup mengejutkan publik, karena beberapa tokoh yang tidak populer malah menduduki ranking atas. SurveI LSI menggunakan methode snow balling (menambah jumlah responden dari sebelumnya ) dan yang dijadikan responden adalah kalangan elite dan intelektual (opinion leaders) sebanyak 223 orang.

Dalam Survei yang dilakukan oleh LSI ada tiga indikator yang dijadikan pedoman untuk menentukan kualitas personal dari calon presiden alternatif 2014. Di antaranya integritas, elektabilitas dan akseptabilitas. Dari tiga indikator itu dipecah menjadi lima sub indikator.

Survei dilakukan sejak bulan Januari hingga Mei 2012, Opinion leader yang dipilih sebagai Responden rata-rata berpendidikan S.3 ( Doktor ), purnawirawan jenderal, dan pengusaha mereka adalah dari kalangan elite, Mahfud MD menjadi Pilihan Utama mereka untuk Calon Presiden 2014 mendatang. Berikut daftar nama figur berdasarkan perolehan suara jumlah Responden :

1. Mahfud Md

2. Jusuf Kalla

3. Dahlan Iskan

4. Sri Mulyani

5. Hidayat Nur Wahid

6. Agus Martowadojo

7. Megawati Soekarnoputri

8. Djoko Suyanto

9. Gita Wirjawan

10. Chairul Tanjung

11. Endriartono Sutarto

12. Hatta Rajasa

13. Surya Paloh

14. Pramono Edhi Wibowo

15. Soekarwo

16. Prabowo Subianto

17. Puan Maharani

18. Ani Yudhoyono

Berdasarkan data 18 Besar di atas yang dipilih oleh Responden dari kaum elite dan intelektual tidak terdapat nama Aburizal Bakrie (ARB), itu pertanda bahwa Aburizal tidak mendapatkan simpati dari Opinion Leaders. Mungkin kalangan elit dan intelektual menilai ARB terlalu banyak ‘dosanya’ bagi Indonesia. Sementara tokoh-tokoh lain memiliki popularitas tinggi seperti Megawati, Ani SBY, Prabowo, Hatta Rajasa, dll. Tapi menarik untuk dikaji adalah apakah kualitas seseorang tanpa didukung popularitas bisa menduduki kursi RI-1? Dan sebaliknya popularitas semata tanpa didukung kualitas akankah mampu menjadi pemimpin yang mumpuni ? Dua pertanyaan di atas tampaknya saat ini masih terus menghantui atmosfir Indonesia, siapa yang paling kredibel memimpin Indonesia 2014 mendatang ? Dari figur-figur di atas memang belum ada yang memiliki kualifikasi keduanya yakni: Kualitas dan Popularitas. Mahfud MD misalnya, secara kualitas ia diakui, tapi secara popularitas ia masih kalah jauh dibandingkan Megawati, ARB, maupun artis Dedy Mizwar misalnya. Dan sebaliknya secara popularitas oke tapi secara kualitas meragukan. Jadi saat ini Indonesia sebenarnya masih gelisah mencari figur yang bisa dipercayai memimpin negara 2014 mendatang. Sebagai rakyat biasa, kita hanya bisa berharap dalam satu tahun ke depan ini sudah tampak figur yang memiliki persyaratan optimal sebagai Pemimpin Bangsa ini: yang utama Kualitas, dan selebihnya popularitas. Kenapa demikian? Popularitas itu bisa dikondisikan ‘secepat kilat’ dengan kemajuan teknologi dan strategi kampanye yang jitu – tidak ada sulitnya membuat seseorang menjadi terkenal dalam tempo yang singkat. Tapi dimensi Kualitas tidak bisa diperoleh dalam tempo yang singkat – itu menyangkut proses yang panjang: kegigihan, keuletan, ketangguhan dalam memperjuangkan, mencapai dan mempertahankan nilai-nilai tertentu nan luhur. Jadi pada aspek Kualitas ini tidak semua orang bisa, hanya pribadi-pribadi tertentu yang memiliki konsep diri tentang ‘nilai adiluhung’ yang kokoh. Jadi siapakah figur yang tepat untuk Pemimpin 2014 mendatang ? Ayookk…Rakyat Indonesia…!! Kita cari bareng-bareng secara cermat dan hati yang bening. Jangan mengandalkan parpol belaka, kita pasti banyak kecewa nantinya.

m.rimanews.com